Kota Tangerang, asaterkini.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut melakukan kunjungan kerja ke Unit Pengelola Darah (UPD) PMI Kota Tangerang, Banten.
kunjungan pada Selasa (10/9/2025) itu, bertujuan untuk mempelajari bagaimana PMI Kota Tangerang berhasil memperoleh standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta akreditasi paripurna dari Kementerian Kesehatan RI.
Ketua PMI Kota Tangerang terpilih, H Oman Jumansyah, menyambut baik rombongan PMI Garut. Bahkan ia menyampaikan keterbukaannya untuk berbagi pengalaman.
Baca juga: PMI Kota Tangerang Turun Membantu Penanganan Banjir di Kecamatan Ciledug dan Karang Tengah
“Kami terbuka kepada siapapun yang ingin belajar di tempat kami. Di sini juga telah ditunjuk sebagai wahana magang pengolahan darah oleh Kementerian Kesehatan RI. Jadi silahkan, apa yang sekiranya dibutuhkan kami akan fasilitasi,” ujar Oman, Kamis (10/9/2025).
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Darah PMI Kota Tangerang, dr David H Sidabutar menekankan pentingnya kolaborasi dalam meraih akreditasi.
“Dalam meraih akreditasi harus dengan kolaborasi antara rekan-rekan markas dan Unit Donor Darah. Persyaratan yang begitu banyak harus segera terpenuhi untuk akreditasi CPOB. Bukan hanya administratif saja, tapi layout bangunan juga harus benar-benar memenuhi standar,” jelasnya.
Baca juga: Sambut Idul Fitri 1446 H PMI Kota Tangerang Siapkan Layanan Ambulan di 4 Titik Arus Mudik
Ketua PMI Kabupaten Garut dr. H. Helmi Budiman mengaku puas setelah meninjau langsung fasilitas laboratorium UPD PMI Kota Tangerang.
“Alhamdulillah saya puas karena ini ternyata laboratorium yang sangat ideal. Saya melihat alurnya, ruangan-ruangannya, dan alatnya yang sangat komplit, serta representatif untuk sebuah laboratorium yang ideal. Karena itu kami belajar dari laboratorium PMI Kota Tangerang,” paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya akan mencoba menerapkan prinsip yang telah dipelajari di PMI Kabupaten Garut meski dengan skala berbeda.
Baca juga: Warga Binong Kabupaten Tangerang Histeris Melihat Ular Sanca 3 M Keluar Dari Bawah Tempat Tidurnya
“Insyaallah prinsipnya akan kami terapkan. Namun tentu berbeda, karena di Garut baru 2.500 kantong darah, sementara di sini 18.000. Jadi nanti kami modifikasi sesuai kebutuhan, seperti luas ruangan dan peralatan yang dibutuhkan,” pungkasnya. (*/CS)