ISMKMI Jakarta Raya Tolak Penyelenggaraan Vape Fair 2025

Fkm demo tolak Vape 2025
ISMKMI gelar aksi tolak Vape Fair 2025 Jakarta. (ist)

Jakarta, asaterkini.id — Melihat maraknya tren rokok elektrik yang dapat membahayakan kesehatan, mendapat respon dari kalangan mahasiswa.

Bahkan ratusan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) Jakarta Raya, turun ke jalan untuk menolak rencana penyelenggaraan Vape Fair 2025 Jakarta.

Dalam aksinya di Car Free Day (CFD) pada Minggu (24/8/2025), di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, mereka tampil kompak mengenakan baju merah, membentangkan spanduk, dan membawa poster bertuliskan pesan soal bahaya rokok serta rokok elektrik.

Baca juga: Libur Isra Mi’raj dan Imlek 2025, Pemkot Tangerang Siagakan Ratusan Personil Kamtibmas

kehadiran mereka yang menampilkan teatrikal, dengan mengangkat keranda jenazah berwarna hitam, sebagai simbol bahwa rokok dan vape hanya akan berujung pada kematian, mendapat perhatian dari masyarakat luas.

“Bagus juga ada mahasiswa yang turun ke jalan seperti ini. Anak-anak muda sekarang gampang sekali ikut tren vape. Kalau tidak ada yang mengingatkan, bisa makin parah,” kata Reni (42), salah seorang pengunjung yang sempat berhenti saat melintas di lokasi.

Respons serupa juga datang dari Andre (27), seorang karyawan swasta yang mengaku pengguna vape.
“Awalnya saya kira vape lebih aman dari rokok. Ternyata bisa berbahaya juga. Dari tadi saya baru tahu soal penyakit EVALI setelah mendengar orasi kawan-kawan mahasiswa,” paparnya.

Baca juga: Kurang Dari Satu Bulan Cluster ALLUREA Yang Berdampingan Dengan Bandara Soetta Ludes Terjual

Dengan melengkapi berbagai poster yang di antaranya bertuliskan “Say No to Vaping”, ratusan mahasiswa berjalan sambil mengedukasi warga soal dampak nikotin.

Koordinator Daerah ISMKMI Jakarta Raya, Qurrota Aini Al-Bahri mengatakan, aksi ini sebagai penolakan terhadap rencana penyelenggaraan Vape Fair 2025 di Jakarta.

Menurutnya, acara tersebut bukan sekadar pameran, melainkan promosi masif yang berpotensi menormalisasi perilaku adiktif di kalangan generasi muda.

Baca juga: Pendaftaran PPPK Tahap Kedua Diperpanjang Hingga Hari Ini

“Vape Fair 2025 jelas bertentangan dengan prinsip kesehatan masyarakat. Rokok elektrik bukan produk aman, justru bisa menjadi pintu masuk bagi anak muda untuk mencoba nikotin,” tandasnya.

Apalagi lanjutnya, WHO sudah menegaskan vape dapat menimbulkan kecanduan dan penyakit pernapasan serius seperti EVALI.

Berdasarkan Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, menunjukkan prevalensi pengguna rokok elektrik meningkat sepuluh kali lipat dalam satu dekade terakhir.

Dari 0,3 persen pada 2011 menjadi 3 persen pada 2022. Lonjakan tersebut sebagian besar terjadi di kalangan remaja. “Industri rokok terus mencari pasar baru, dan target berikutnya adalah kita, anak muda. Vape hanyalah wajah baru dari masalah lama,” timpal Aini.

Untuk itu, sambungnya, ISMKMI Jakarta Raya, menyampaikan tuntutan yang jelas dalam aksi ini. Mereka meminta pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat regulasi rokok elektrik, termasuk larangan iklan, promosi, dan sponsor.

Izin penyelenggaraan Vape Fair 2025, tambahnya, juga harus ditinjau ulang, dan dicabut, karena dapat merugikan kesehatan publik. Bahkan ia juga menekankan pentingnya pengawasan distribusi rokok elektrik agar tidak mudah terjangkau remaja.

Selain itu, dalam aksi tersebut, mereka juga meminta kepada penyelenggara acara, agar mempertimbangkan kembali event tersebut. “Kesehatan generasi muda jauh lebih berharga daripada keuntungan industri,” ucapnya.

Sementara itu Staf Direktorat Advokasi ISMKMI yang juga sebagai koordinator aksi menjelaskan, aksi tersebut tidak akan berhenti sampai di CFD. Melainkan juga akan berlanjut melalui kampanye di petisi daring maupun luring, edukasi digital, dan advokasi kebijakan.

“Kami akan konsisten menyuarakan ini. Bahkan jika Vape Fair tetap berlangsung, kami akan melakukan aksi langsung di lokasi acara,” ungkapnya. (*/CS)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement Here

Topik Terkait

Advertisement Here

Trending