Kota Tangerang, asaterkini.id – Guna melindungi konsumen dari zat berbahaya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tempat-tempat penjualan makanan buka puasa (takjil) yang tersebar di 13 Kecamatan se-Kota Tangerang, Banten
Dari 13 kecamatan tersebut, hari ini yang dapat disidak baru enam Kecamatan. Salah satunya tempat jajanan di kawasan Metropolis, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten.
Di lokasi tersebut, petugas sidak membeli sejumlah takjil, mulai dari otak-otak, pacar cina, tahu gejrot, gorengan, cilok, dan nasi ayam fillet. Dari sana tercatat sebanyak 25 sampel jajanan takjil diambil untuk dilakukan uji rapid test kit secara langsung.
Baca juga: Beredar Nomor Kontak Sekda Kota Tangerang Minta Sejumlah Dana
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengatakan, uji rapid test takjil ini untuk mendeteksi keamanan pada sejumlah takjil tersebut.
Hasil dari tes, sambungnya, ada empat kandungan yang tidak boleh ada di makanan, yaitu rhodamin b, formalin, boraks dan methanyl yellow.
“Lewat sidak ini, Pemkot Tangerang berupaya memastikan bahwa takjil yang diperjualbelikan di Kota Tangerang tidak mengandung zat atau bahan berbahaya,” ujarnya.
Baca juga: Sepanjang Bulan Ramadhan 1446 H, Polres Metro Tangerang Kota Gencar Silaturahmi Dengan Masyarakat
Dengan begitu lanjutnya, para konsumen akan merasa terlindungi karena takjil yang beredar telah di tes keamanannya.
kendati demikian, tutur Dini, aneka takjil tersebut masih perlu dilakukan uji konfirmasi ke laboratorium untuk benar-benar memastikan kandungan yang ada di dalamnya
Namun, ucap Dini, bila melihat tahun ke tahun, hasil uji keamanan takjil di Kota Tangerang terus positif dengan angka keamanan yang tinggi. Bahkan di tahun lalu angka keamanan takjil di Kota Tangerang mencapai 98 persen.
Baca juga: Komisi IV Dorong Pemkot Untuk Membangun Gedung Baru DPRD Kota Tangerang
Ia pun menuturkan, petugas yang ke lapangan turut memberikan pembinaan untuk pedagang terkait pengelolaan makanan yang aman dan sehat.
Dengan begitu, kata Dini, diharapkan kedepannya para pedagang lebih selektif dalam memilih bahan makanan atau takjil yang dijual.
Begitu juga dengan para konsumen agar lebih selektif, tidak tergiur dengan warna yang mencolok atau kekenyalan yang berlebih. (CS)