Kota Tangerang, asaterkini.id- Pokja Wartawan Harian Tangerang Raya (Pokja WHTR) mengecam keras terjadinya pemukulan yang dilakukan oleh Ajudan Kapolri kepada Wartawan di Semarang.
“Intinya kami menyesalkan insiden tersebut. Perbuatan itu sangat berlebihan,” kata Ketua Pokja WHTR, Mus Mulyadi, Senin (7/5/2025).
Polisi lanjutnya, merupakan mitra kerja strategis pers. Seharusnya, Ajudan Kapolri lebih bijak dalam menjalankan tugasnya dengan bersikap humanis dan tidak arogansi.
Baca juga: Home Industri Bantal Guling di Sepatan Tangerang Dilalap Api
Karena itu, lanjut Mus, kinerja ajudan tersebut harus dievaluasi, agar tidak mencoreng sinergitas jurnalis dan Polri yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
Menyikapi hal tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas kejadian itu “Secara pribadi, saya meminta maaf atas insiden yang terjadi dan telah membuat rekan-rekan media merasa tidak nyaman,” ujar Kapolri Listyo Sigit kepada wartawan.
Bahkan ia berjanji akan menelusuri kejadian tersebut, dan apabila benar ada pemukulan, maka Kapolri akan mengambil tindakan tegas.
Baca juga: 89 Pasangan di Kota Tangerang Akan Melakukan Pernikahan Massal
Kejadian tersebut berlangsung saat Kapolri meninjau arus balik Lebaran 2025 di Stasiun Tawang, Kota Semarang, pada Sabtu (5/4/2025) sore.
Di mana saat itu Kapolri mendatangi salah satu penumpang yang duduk di kursi roda di dalam area stasiun.
Sejumlah jurnalis dari berbagai media, termasuk pewarta foto dan tim humas dari sejumlah lembaga, meliput kegiatan tersebut dan mengabadikannya dari jarak yang wajar.
Baca juga: Hari Pers Nasional 2025, Kominfo Ajak Kolaborasi Insan Pers Kawal Pembangunan Kota Tangerang
Tiba- tiba ajudan orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu bersikap arogan dengan memukul kepala seorang jurnalis bahkan mengancam jurnalis lain dengan kalimat, ‘Kalian pers, saya tempeleng satu-satu’. Sejumlah jurnalis juga mengaku didorong dan diintimidasi, bahkan ada pula jurnalis yang sempat dicekik.(CS)