Kota Tangerang, Asaterkini.id – Pada musim peralihan dari penghujan ke kemarau seperti saat ini. Warga kota Tangerang harus waspada. Pasalnya, pada musim pergantian itu populasi nyamuk Aedes aegypti meningkat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, Rabu (4/6/2025).
Menurutnya, jenis nyamuk Aedes aegypti tersebut, pembawa virus cikungunya dan demam berdarah. karenanya harus tetap waspada “Ya meskipun kasusnya bekum signifikan. Namun, harus tetap waspada,” ujarnya.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Pemkot Tangerang Kerjasama Dengan 34 RS Swasta
Adapun gejala dari penyakit chikungunya, tambah Dini, antara lain demam tinggi mendadak, nyeri sendi hebat, ruam kulit dan mudah kelelahan,” paparnya.
Cara mencegahnya, yaitu, melakukan program 3M, seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penyimpanan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menampung air. Plus tindakan pencegahan tambahan seperti menabur larvasida dan menggunakan kelambu atau obat anti-nyamuk.
Lebih jauh Dini menjelaskan, guna meminimalisir berkembang biaknya nyamuk itu, pihaknya menurunkan petugas Puskesmas di seluruh kecamatan. Mereka bertugas untuk memantau kondisi lingkungan.
Baca juga: Wabup Tangerang Imbau Perusahaan Berikan THR Karyawan Sesuai Ketentuan Disnaker
Selain itu juga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit berbasis lingkungan ini.
“Kami mengajak masyarakat Kota Tangerang untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi ada warga yang mengalami gejala penyakit tersebut segera lapor ke petugas kesehatan terdekat,” ungkapnya.
Karena, imbuhnya, dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, mudah-mudahan Kota Tangerang terbebas dari wabah chikungunya dan penyakit menular lainnya. (CS)
Baca juga: Rujak Cingur Khas Surabaya Persatukan Istri Kepala Daerah