Pemprov Banten Dukung Penanganan Gangguan Keselamatan Penerbangan di Bandara Soetta

Pemprov Banten dukung atasi gangguan penerbangan di bandara soetta
Dari kiri Walikota Tangerang Sachrudin, Gubernur Banten Andra Soni, dan Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid

Kota Tangerang, asaterkini.id- Guna mengatasi gangguan di kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) Bandara Soekarno Hatta, para pemangku kepentingan, seperti Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Pemerintah Kabupaten Tangerang, DPRD, unsur Forkopimda, PT Angkasa Pura II, dan Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Gangguan di KKOP Bandara Soetta.

Dalam Rakor yang berlangsung di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang, pada Rabu (17/9/2025) itu, disebutkan gangguan penerbangan datang dari maraknya layang-layang, sinar laser, balon udara, drone, adu burung merpati dan pembakaran sampah oleh masyarakat sekitar.

Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah daerah harus ikut melakukan pencegahan. Mengingat gangguan itu berasal dari warga Tangerang yang tinggal di luar otoritas bandara.

Baca juga: Jelang Lebaran 2025, PT Angkasa Pura Indonesia Turunkan Tarif Jasa Kebandarudaraan Hingga 50%

Sebenarnya, kata Andra, Pemkot maupun Pemkab Tangerang sudah punya Peraturan Daerah (Perda ) yang mengatur pelarangan itu. Namun, Karena menyangkut dua daerah, maka Pemerintah Provinsi Banten harus turun tangan untuk mengatasinya.

“Masalah ini akan segera kami tindak lanjuti. Dinas Perhubungan kabupaten dan kota Tangerang harus berkoordinasi dengan Angkasa Pura dan Otoritas Bandara untuk memetakan daerah mana saja yang rawan gangguan penerbangan. Sehingga dapat di atur berapa radius yang tidak mengganggu wilayah penerbangan tersebut,” tandasnya.

Sementara itu Walikota Tangerang, Sachrudin menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan tersebut memang perlu adanya komunikasi yang intensif dari semua pihak. Sehingga permasalahan di bandara dapat teratasi dengan baik.

Baca juga: Disperindagkop UKM Kota Tangerang Minta Masyarakat Lapor Bila Ada Gas 3Kg Diatas HET Rp19 Ribu

“Komunikasi, kolaborasi, dan kontribusi semua pihak menjadi kunci. Supaya sama-sama saling menjaga keamanan penerbangan demi keselamatan semua,” pungkasnya.

Direktur Operator Angkasa Pura Indonesia, Agus Haryadi, mengatakan, bahwa gangguan penerbangan seperti layang-layang atau laser itu hanyalah salah satu dari sekian banyaknya masalah di Bandara Soekarno Hatta.

Karena persoalan di bandara sangat kompleks, seperti banjir, kemacetan lalu lintas, lantaran adanya tata kelola lingkungan yang perlu di sesuaikan. “Kami juga melaporkan kepada Pak Gubernur soal peristiwa banjir di Soetta pada 29 Desember 2024 lalu,” paparnya.

Baca juga: Idul Adha 1446 Hijrah Kali ini, DKM Al Azhom Kota Tangerang Bagikan 3.000 Daging Pada Masyarakat

Persoalan itu juga harus di atasi. Sebab semenjak Bandara di bangun 40 tahun lalu, kondisi lingkungannya tentu berubah. ” Sekarang ini ada 12 titik banjir di kawasan bandara, karena daerah resapannya semakin minim.,” ujar Agus.

Selain itu sambungnya, kemacetan lalu lintas juga sering terjadi karena volume kendaraan berubah. Sehingga tata kelola lingkungannya harus segera di perbaiki. (CS)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement Here

Topik Terkait

Advertisement Here

Trending