Dinkes Kota Tangerang Imbau Masyarakat Waspadai penyakit Bronkopneumonia

Dinkes kota Tangerang imbau masyarakat waspadai penyakit paru-paru akut
ilustrasi: cek kesehatan di kota Tangerang

Kota Tangerang, asaterkini.id– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap penyakit
bronkopneumonia atau infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru, dalam hal ini saluran napas kecil (bronkiolus dan alveolus).

Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengatakan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama bayi, balita, anak-anak, hingga lansia, karena daya tahan tubuh mereka cenderung lebih lemah.

Bronkopneumonia, lanjutnya, di sebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, jamur, maupun bakteri yang menular melalui udara (percikan batuk atau bersin) dan permukaan yang terkontaminasi.

Baca juga: PMI Kota Tangerang Buka Bersama Dengan Wartawan

Karena itu, sambungnya, menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih menjadi langkah penting dalam pencegahannya.

“Bronkopneumonia bisa berkembang cepat jika tidak di kenali sejak dini. Masyarakat perlu waspada terutama pada anak-anak dan lansia, serta segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala,” kata dr. Dini, Selasa (21/10/25).

Gejala bronkopneumonia itu, antara lain demam tinggi di atas 38°C, badan menggigil, detak jantung cepat, batuk kering atau berdahak, sesak napas, dan napas cepat.

Baca juga: PMI Kota Tangerang Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua PMI Periode 2025-2030, Ini Syaratnya

Sedangkan gejala lainnya yang juga dapat muncul, tambahnya, sakit kepala, nyeri dada, hilang nafsu makan, mual, muntah, hingga diare dan dehidrasi. Untuk bayi, dapat terlihat tarikan dinding dada saat bernapas.

Faktor Yang meningkatkan terjadinya bronkopneumonia antara lain:

(1) Kurang asupan gizi, terutama pada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan.

(2) Lingkungan tidak bersih dan sehat, paparan asap rokok atau polusi udara di dalam maupun luar rumah.

Baca juga: Jajaran Polres Metro Tangerang Kota Tangkap Dua Pengedar Ribuan Butir Obat Keras

(3) Imunisasi tidak lengkap, rumah padat penduduk, ventilasi yang buruk, serta kebiasaan tidak mencuci tangan pakai sabun.

(4) Penyakit lain seperti campak atau HIV juga dapat memperparah risiko infeksi.

Langkah Penanganan dan Pencegahan apabila mengalami gejala ringan bronkopneumonia, dapat dilakukan perawatan awal di rumah, dengan memberikan obat sesuai gejala (obat demam atau pereda batuk),
Konsumsi vitamin dan oralit,
Istirahat cukup banyak minum air putih, serta menjaga kebersihan dan menghindari asap rokok di sekitar rumah.

Namun, jika gejala semakin berat katanya, segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas, klinik, atau rumah sakit agar mendapat penanganan medis yang tepat.

“Kunci utamanya adalah deteksi dini dan pencegahan. Dengan perilaku hidup bersih, pemberian gizi seimbang, serta imunisasi lengkap, bronkopneumonia dapat dicegah,” katanya.

Untuk itu, Dini mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) sebagai panduan dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala.(CS)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement Here

Topik Terkait

Advertisement Here

Trending