Kota Tangerang, asaterkini.id – Inovasi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada masa transisi setahun terakhir ini cukup baik dan sukses.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Wawan Fauzi. Terobosan pengelolaan sampah terbaru berupa operasionalisasi tiga mesin Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten cukup baik.
Karena lanjutnya, dalam waktu sebulan, RDF itu berhasil mengelola sampah dengan menghasilkan bahan bakar alternatif dalam jumlah yang signifikan. Yaitu 30 ton bahan bakar anorganik, 20 ton jumputan padat, dan 250 kg produk bernilai ekonomis lainnya.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kilogram di Kota Tangerang Langka
“Akhir tahun kemarin, kami berhasil mewujudkan terobosan baru berupa operasionalisasi mesin pengolah limbah sampah menjadi bahan bakar alternatif,” kata Wawan Fauzi, Selasa (18/2).
Terobosan ini, tambahnya, sangat luar biasa, karena menjadi satu-satunya di Provinsi Banten. Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga mulai merealisasikan kebijakan penyerahan kewenangan pengelolaan sampah dari DLH Kota Tangerang kepada perangkat kewilayahan.
Dilengkapi pula dengan penyerahan atau disiapkannya 208 becak motor (bentor) kebersihan kepada 104 kelurahan yang tersebar di seluruh Kota Tangerang.
Baca juga: Pabrik Rumahan Produksi Miras di Kota Tangerang Digerebek Polisi
Bahkan, sambungnya, di masing-masing kelurahan juga didirikan dua bank sampah yang nantinya akan dibina dan didampingi oleh DLH.
DLH pun, kata Wawan, akan berkoordinasi secara intens dengan wilayah untuk mengatur penjadwalan pengangkutan sampah. “Kami menilai adanya penyerahan kewenangan ini membuat pelaksanaan layanan kebersihan menjadi lebih maksimal,” ujarnya.
Itu terjadi, paparnya, karena lebih mudah dimobilisasi, dimonitor, dan sebagainya di setiap kelurahan. Hal ini terjadi di kelurahan yang memang mempunyai kebutuhan dan strategi penanganan berbeda-beda.
Ia juga berharap, capaian pengelolaan sampah tersebut harus bisa terus ditingkatkan, sehingga dapat menunjang kemajuan Kota Tangerang. (SM)