Kota Serang, asaterkini.id – Kolaborasi lintas sektoral menjadi hal utama dalam upaya pengendalian inflasi, khususnya pada sejumlah komoditas di Provinsi Banten.
Demikian kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Nana Supiana seusai rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (20/1/2025).
Menurut Nana, kolaborasi Pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota, bisa fokus terhadap komoditas pangan yang berpotensi penyumbang inflasi.
Baca juga: Gubernur Banten: Pengelolaan APBD Harus Dirasakan Langsung Oleh Masyarakat
Seperti harga cabai, bawang merah, bawang putih dan lainnya. Itu dilakukan, demi menjaga daya beli masyarakat.
“Jika Inflasi terlalu tinggi tidak baik dan terlalu rendah pun juga tidak baik. karenanya, harus seimbang,” ujarnya.
Lebih jauh Nana menjelaskan, pihaknya sudah meminta kepada Satgas pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah agar melakukan pengecekan terkait alur distribusi minyak yang mengakibatkan terjadinya kenaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca juga: Pj Gubernur Banten Instruksikan Setiap Daerah Memutarkan Lagu Indonesia Raya Dua Kali Sehari
“Jumlah pasokan ini sudah dicek oleh Disperindag Provinsi Banten,” ucapnya.
Tujuannya, tutur Nana, untuk memastikan dan menindak tegas bila ada distributor yang nakal.
Berdasarkan data resmi, Statistik BPS Provinsi Banten Nomor 1/1/36 Tahun XIX, 2 Januari 2025, di Provinsi Banten pada Desember 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,88 persen.
Baca juga: Wagub Banten Instruksikan Dindikbud Keluarkan SE Larangan Study Tour Keluar Daerah
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Banten tersebut, pada bulan Desember 2024 sebesar 0,50 persen. Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,88 persen. (CS)