Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Kota Tangerang Diperpanjang

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang, Ubaidillah Anshar. (ist)

Kota Tangerang, asaterkini.id- Pada musim peralihan dari penghujan ke kemarau, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali memperpanjang status siaga darurat bencana Hidrometeorologi hingga 14 Mei 2025 mendatang.

Pasalnya di peralihan musim tersebut biasanya potensi bencana hidrometeorologi masih bisa terjadi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, Kamis (17/4/2025)

Karena itu, lanjutnya, status siaga darurat bencana Hidrometeorologi terus diperpanjang. Dari yang awalnya 11 Desember 2024 – 11 Februari 2025, menjadi 12 Februari 2025 – 12 Maret 2025, kemudian 13 Maret 2025 – 13 April 2025 diperpanjang lagi hingga 14 Mei 2025.

Baca juga: Pemkot Tangerang Dukung Pembentukan Tim Khusus Pengendalian Banjir Oleh Pemprov Banten

Lebih jauh Ubaidillah menjelaskan, indikator perpanjangan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi itu karena di masa peralihan musim potensi bencana masih bisa terjadi. Seperti halnya hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan petir.

Untuk itu masyarakat harus tetap waspada. Mengingat prediksi BMKG potensi banjir masih akan terjadi hingga bulan April 2025 nanti.

Adapun beberapa wilayah yang terancam dilanda bencana banjir yaitu, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan dan Pinang.

Baca juga: Anak-anak Terdampak Banjir di Kota Tangerang Diberikan Trauma Healing

Sebagaimana yang tertuang dalam Surat Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Nomor e.B/KL.01.01/006/KBB2/IV/2025 tanggal 11 April 2025 perihal Rekomendasi Kondisi Cuaca dan Iklim Banten April 2025.

“Dalam perpanjangan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengedukasi posko bencana tingkat RW hingga menyiapkan tas bencana dengan sederet kelengkapannya,” ujar Ubaidillah.

Selain itu masyarakat juga diminta untuk mengaktifkan kerja bakti, memperbanyak lubang biopori, dan tidak membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Akibat Hujan Deras Kota dan Kabupaten Tangerang Dilanda Banjir

“Semua pihak harus melakukan langkah antisipasi, demi meminimalisir terjadinya banjir yang dapat merugikan masyarakat,,” paparnya
.(CS)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement Here

Topik Terkait

Advertisement Here

Trending